Bandung – Pemerintah Kota Bandung terus mendorong ketahanan pangan perkotaan melalui program urban farming yang semakin masif. Salah satu langkah strategisnya adalah pembentukan 1.500 kelompok urban farming di tiap RW, yang dilengkapi dengan pembinaan dan penguatan kapasitas agar dapat mandiri serta produktif.
Program unggulan “Buruan Sae” juga diperluas, dengan fokus pada budidaya komoditas strategis seperti cabai rawit, bawang merah, dan bawang daun. Tak hanya itu, Pemkot juga akan meluncurkan Kampung Wisata Melon, Kampung Wisata Anggur, dan Kampung Wisata Cengek di berbagai titik strategis sebagai bagian dari pengembangan ekonomi lokal berbasis pertanian.
Untuk mendukung pemasaran produk premium, prototipe hidroponik melon mulai diuji coba di beberapa lokasi. Secara internasional, Bandung memperkuat kerja sama dengan Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP), termasuk persiapan presentasi di Milan untuk mempromosikan inovasi pangan kota.
Distribusi bantuan beras premium melalui ATM beras juga diperluas, menyasar kelompok rentan di lebih banyak kelurahan. Sementara itu, modernisasi rumah potong hewan dan program sterilisasi serta pemasangan chip pada kucing liar menjadi bagian dari strategi menjaga kualitas pangan dan kesehatan publik.

















